Langsung ke konten utama

Berbagi dalam Kekurangan

Postingan kali ini, saya ingin mengangkat tentang Fundraising Platform . Platform yang bertujuan untuk menggalang dana atau donasi secara online ini semakin lama semakin berkembang. Monggo :)

Fundraising platform, simplenya adalah salah satu metode penggalangan dana untuk membantu suatu kegiatan atau kebutuhan bagi yang tidak mampu. Fundraising platform bergerak di berbagai macam aspek. Ada yang concern di bidang kesehatan, pendidikan, dan lain sebagainya. WeCare.id dan kitabisa.com merupakan salah satu contoh fundraising platform yang dapat dipercaya. 
Apabila kita buka 2 website fundraising platform ini, sudah lebih dari 5000 orang yang berdonasi di situs ini. Dana yang terkumpul juga sudah banyak dan sudah disalurkan untuk orang-orang atau event-event yang membutuhkan donasi. Sungguh mulia para pendiri platform-platform seperti ini yang memadukan antara kemajuan teknologi yang tidak berbatas ruang dan waktu dengan kondisi orang-orang di luar kehidupan pribadi kita yang membutuhkan.

Banyak masyarakat Indonesia yang sebetulnya mempunyai rejeki berlebih bahkan sangat lebih dilihat dari kepemilikan saham-saham atau apartemen-apartemen di Singapura yang banyak kepemilikannya adalah orang Indonesia. Masyarakat yang berpenghasilan di atas UMR, juga banyak walaupun tidak sampai mempunyai rumah atau apartemen di luar negeri. Orang-orang seperti inilah yang seharusnya berkontribusi dalam memberikan donasi. Donasi memang tidak selamanya orang yang mempunyai rejeki lebih saja,tapi, kita juga bisa
berbagi dalam kekurangan
Apabila kita sedang dalam kekurangan, namun kita melihat ada orang yang membutuhkan pertolongan kita, bisa saja itu merupakan 'ujian masuk' dari Sang Pencipta untuk mendapatkan rejeki yang lebih besar lagi. Saya banyak mendengar cerita orang-orang yang mendapatkan rejeki besar setelah dia memberi kepada yang membutuhkan dalm kondisi kekurangan. Terlepas dari cerita itu benar atau tidak, tapi manfaat atau dampak dari cerita itu bisa menjadi semacam 'stigma' untuk kita untuk tetap berbagi dalam kondisi bagaimanapun.

Namun, saya amati, banyak orang yang ingin berdonasi dengan tujuan baik yaitu membantu orang lain mengurungkan niatnya karena takut tertipu dengan penggalang dana yang ternyata meraup keuntungan dibalik itu. Atau ingin memberikan donasi pada yang benar membutuhkan tetapi tidak menemukan objek dari niat baiknya itu. Dari situlah platform ini berperan. Platform online ini menjadi salah satu pilihan masyarakat Indonesia untuk menjadi penggalang dana terpercaya. Saya lihat juga di kitabisa.com, banyak yang menggalang dana tidak hanya tentang kesehatan tapi juga pendidikan, teknologi, dan lain sebagainya.


Mungkin di luar sana ada yang ingin menggalang dana untuk teman, sahabat, keluarga, atau siapapun tapi belum mengerti bagaimana caranya. Memang sih ada juga yang sudah tersentuh dengan donasi dari fundraising platform ini, tapi juga masih banyak yang belum tersentuh tangan-tangan baik. Yang masih belum tersentuh inilah yang menjadi pertanyaan saya. Nampaknya, yang belum tersentuh ini belum tahu bahwa ada platform yang sangat membantu dalam penggalangan donasi. Atau mereka yang membutuhkan belum tahu bagaimana cara untuk menggalang dana dari platform ini. Bingung cara untuk menjadi objek dari orang-orang baik yang ingin membantu sesama sesuai semua ajaran agama. Tau caranya tapi gak ada sinyal? Kalau untuk masalah jangkauan internet, di beberapa tempat memang susah sinyal, tapi sudah banyak daerah di luar Pulau Jawa yang punya jangkauan internet walaupun tidak sekuat dan sekencang jaringan internet di Pulau Jawa.
Hal ini bisa sedikit teratasi apabila dokter-dokter yang akan melaksanakan magang / coass bisa mem'promosikan' platform-platform seperti ini pada pasien yang dinilai patut mendapat donasi. Itu untuk aspek kesehatan.
Untuk aspek-aspek lainnya, saya rasa Mahasiswa lah yang pantas menjadi 'penyebar informasi'. KKN bisa menjadi timing yang pas untuk menyebarluaskan hal ini. Tidak selalu berbentuk sosialisasi yang mendudukkan masyarakat , tapi bisa berbentuk percakapan santai dengan warga, sambil ngopi atau ngerokok. Apalagi KKN mahasiswa menyebar luas ke penjuru negara tercinta, INDONESIA.
Media sosial dinilai efektif untuk mempromosikan platform , tapi jangan melupakan media elektronik seperti acara TV. Mengapa saya bilang seperti itu, karena saya tahu platform, khususnya WeCare,id dari acara Kick Andy yang menghadirkan langsung pendirinya, Mesty Ariotedjo.

Tujuan dari artikel saya ini sebenarnya bukan untuk mempromosikan fundraising platform, tapi untuk mengajak berdonasi pada objek atau sasaran yang jelas membutuhkan donasi kita. Buat kita yang hidup pas-pasan, kita bisa setiap awal bulan untuk menyumbang walaupun 50 ribu atau 100 ribu. Itu pasti sudah membantu saudara kita yang membutuhkan. Mungkin tidak terasa kalau kita habiskan belanja atau makan di cozy and famous place. Oleh karena itu, yuk kita donasi sebisa mungkin secara rutin. Kan berbagi tidak harus karena merasa berlebih :)



Komentar

Postingan populer dari blog ini

How 'we' treat the Bagpacker

Di artikel ini saya mau menulis tentang pengalaman saya yang benar-benar terjadi sekitar hampir 2 bulan yang lalu tentang bagaimana 'Kita' memperlakukan ' Bagpacker Asing'. Sekitar tanggal 20-an Agustus 2017, saya kembali ke tanah kelahiran saya di daerah Jawa Timur. Dari stasiun Lempuyangan ke Probolinggo membutuhkan waktu sekitar 8 jam. Perlu diketahui, di stasiun Lempuyangan, hampir setiap hari pasti ada turis mancanegara yang berlibur di Jogja dan akan melanjutkan perjalanannya ke Probolinggo dengan destinasi Gunung Bromo dan selanjutnya Gunung Ijen atau langsung ke Bali. Kebanyakan dari turis mancanegara ini menggunakan kereta api. Mengapa saya katakan kebanyakan? Karena saya belum mengadakan jajak pendapat tentang destinasi turis mancanegara setelah dari Jogja. Selanjutnya, di dalam perjalanan saya ke timur Jawa, saya berbincang-bincang dengan beberapa bagpackers , 2 dari Perancis dan 1 dari Jerman. Bahasa Inggris mereka cukup lancar dan karena itulah kami bis

Reminder for My Life Journey

Reminder untuk beberapa tahun kedepan :) Postingan kali ini saya akan menulis salah satu mimpi saya, yang saya harapkan bisa jadi kenyataan dan postingan ini sebagai reminder di kala saya melupakan mimpi ini. Dari dulu, saya selalu menginginkan untuk menjadi relawan sosial. Berharap menjadi orang yang sebagian hidupnya untuk orang lain yang benar-benar membutuhkan. Hidup merawat orang sakit, hidup di sekeliling orang-orang berkebutuhan khusus, hidup mendampingi opa-oma di panti wreda, mengajar anak-anak yang kurang mampu, mengajari dan menemani teman-temen dengan down syndrome dan sebagainya. Tidak harus semua, tapi salah satu pun saya sudah sangat bersyukur. Tidak perlu menunggu tua untuk mewujudkan ini semua, Indira. Tidak benar kalau orang-orang berhenti mengejar mimpi karena mereka sudah tua; mereka jadi tua karena berhenti mengejar mimpi-mimpi mereka Begitu salah satu kutipan yang diambil dari buku Chicken Soup for The Soul  "Memulai Kembali Hidup" di cerita ke-50.